Selamat kepada para pengurus OSIS yang baru dilantik pada 12 Maret 2009 lalu untuk periode 2009/2010, semoga dapat berjaya dan sukses. Ucapan terima kasih kepada pengurus OSIS sebelumnya atas segala pengorbanan dan perjuangannya demi menjadikan OSIS lebih baik.
Kalau kita berbicara mengenai kepengurusan OSIS khususnya untuk kepengurusan OSIS 5 periode belakangan ini semakin hari semakin mengalami kemerosotan eksistensinya dikancah organisasi sekolah. Ini merupakan pertanyaan besar bagi penulis pribadi khususnya, serta bagi seluruh teman-teman yang aktif dalam organisasi dan para senior yang telah tamat umumnya. Mengapa bisa demikian…??
Penulis melihat, OSIS dibawah kepemimpinan Hidayat Eka Putra masa bakti 2007/2008 yang berhasil membuat berbagai gebrakan baru, seperti adanya pemilihan Akhy wa Ukhty, adanya buletin sekolah, mengaktifkan kembali mading sekolah, dan lain-lain. Hal ini hendaknya dapat memacu generasi berikutnya agar dapat berbuat lebih baik atau seminimal mungkin sama dengan itu.
Tetapi harapan itu belum tampak memuaskan pada kepengurusan selanjutnya. Pada kepengurusan selanjutnya, di bawah kepemimpinan Ulfi fajri, OSIS tidak dapat mengadakan kembali Pemilihan Akhy wa Ukhty. Namun, OSIS masa bakti 2008/2009 ini dapat mengadakan Class Meeting yang pada tahun-tahun sebelumnya vakum, peringatan Hari Guru nasional, adanya Liga Komando, aktifnya kembali ekskul KIR, mengelola blog sekolah dan friendster OSIS serta pembuatan jaket aktivis OSIS. Walaupun banyak program yang sudah dilaksanakan, namun charisma dan kekuatan kepengurusan OSIS masa Hidayat Eka Putra belum mampu disaingi oleh OSIS masa bakti 2008/2009 ini. Stimulus yang diberikan kurang berjalan dengan baik.
Penulis tidak bermaksud meremehkan atau merendahkan pengurus OSIS sebelumnya dan sesudahnya atau membanggakan satu kelompok saja. Penulis dapat mengatakan demikian karena penulis turut serta dalam kepengurusan OSIS dibawah pimpinan Hidayat Eka Putra dan rekan-rekan yang lainnya pada masa itu.
Kembali pada topik utama yaitu OSIS sebagai satu-satunya organisasi tertinggi yang mendapatkan pengakuan secara de facto dan de jure baik di tingkat sekolah dan secara nasional (dalam kepmendikbud nomor 0323/U/1978) sebagai suatu organisasi siswa di sekolah yang legal. OSIS sebagai organisasi tunggal yang telah diakui dan telah mendapatkan legalitas, dapat dikatakan sebagai subyek hukum yaitu sebagai suatu badan hukum yang dapat menuntut dan di tuntut
Tetapi belakangan ini penulis melihat tidak adanya sikap pro aktif dan kritisasi osis sebagai sebuah organisasi terhadap sekolah. OSIS terkesan selalu berada dibawah tekanan / under pressure saja. OSIS bak boneka, penggerak dari segala kegiatan ataupun keputusan pihak sekolah tanpa mempertimbangkan baik buruknya, untung atau ruginya keputusan tersebut dan OSIS terkesan hanya mengurusi urusan mereka saja.
OSIS dan MPK sebagai organisasi yang mewakili rakyatnya (siswa/I MAN 2 Padang ) dapat dikatakan kurang berjalan sebagaimana mestinya.
Penulis berharap agar OSIS dapat pro-aktif dan kritis terhadap segala kebijakan. Penulis tidak bermaksud memprovokasi tetapi mengajak siswa untuk dapat berfikir lebih kritis. Namun, OSIS jangan sampai melanggar norma.
HIDUP OSIS MAN 2 PADANG ..!!
MAJU TERUS….!!
Written by: Muhammad Fajri Andika (alumni MAN 2 Padang 2008)
Mahasiswa Fakultas Hukum UNAND