Sabtu, 15 Maret 2008

article : hi girls.............

Saatnya Anak Puteri Bangkit!
Jangan salah euy kalo anak puteri cuma bisa diandalkan dalam urusan
sumur dan dapur doang. Nggak lha yauw. Anak puteri juga bisa tampil
dalam kegiatan masyarakat lainnya. Bahkan lebih keren lagi, anak
puteri juga bisa terlibat dalam upaya untuk kebangkitan Islam dan
kaum muslimin. Bener lho. Nggak percaya? Silakan dicoba!
Sayangnya, anak puteri sekarang pada cuek bebek sih kalo disuruh
merhatiin kondisi kehidupan. Diajak ngomongin pasar bebas, eh malah
nyambungnya ke belanja di mal. Diminta menjelaskan ada apa di balik
invasi AS ke Irak, yang muncul malah berbusa-busa menerangkan tokoh
idolanya dari Amrik; Justin Timberlake, Britney Spears, Christina
Aguilera, Shakira, Eminem dan gerombolannya.
Eh, pas ditanya kenapa Australia ikut-ikutan dengan Amrik menggebuk
Irak, yang keluar justru nama-nama personel band beraliran seattle
sound asal Australia, Silverchair. Dengan lancarnya si akhwat ini
menyebutkan Daniel Johns, Ben Gillies, dan Chris Joannou. Itu lho,
yang punya album, ?Diorama?. Cilaka euy! ?
Memang sebagian besar remaja puteri adalah pelanggan setia berita-
berita gosip para seleb yang dirangkum dalam infotainment. Bahkan
anak puteri lah yang paling rajin mengoleksi beragam asksesoris yang
berhubungan erat dengan para seleb penghias media massa dan
elektronik.
Meski demikian, untungnya masih ada juga yang mau bersusah payah
menyadarkan kaum Hawa ini. Buktinya, belakangan ini, bahkan bulan
ini sering dianggap sebagai momentum untuk menyadarkan kaum
perempuan. Itu sebabnya, sering banget orang-orang ngomongin soal
pemberdayaan perempuan. Ada yang menganggap bahwa perempuan sekarang
kudu tampil di sektor publik, kudu menjadi bagian dari pelaksanaan
program pemerintah, ikut serta dalam mengelola pemerintahan dan
sektor umum lainnya. Pendek kata, perempuan juga kudu berdaya di
tengah keterbatasan fisiknya. Paling nggak kesan itulah yang
akhirnya muncul.
Sobat muda muslim, khususnya yang puteri, kamu juga bisa terlibat
dan melibatkan diri dalam upaya kebangkitan Islam dan umatnya ini.
Ya, sebatas yang kamu sanggup sebagai remaja Islam. Minimal banget,
kamu perlu paham dulu tentang kondisi masyarakat yang bakal kita
sama-sama ubah. Sebab, lucu banget kan kalo kita tereak-tereak untuk
mengadakan perubahan terhadap masyarakat yang rusak, tapi kita
sendiri nggak ngeh dengan kondisi masyarakat, apalagi kalo kudu
bicara solusinya.Lebeng! Aneh bin ajaib atuh namanya. ?
Itu artinya, sebagai anak puteri kamu juga perlu dan bahkan wajib
juga memiliki kesadaran politik supaya bisa nyetel dengan kondisi
masyarakat yang ada sekarang. Itu sebabnya, meski peran kamu di
jalur umum dibatasi, bukan berarti sempit juga peluang untuk
mengasah kesadaran politik kamu. Waduh, mungkin di antara kamu ada
yang protes bahwa sedikit-sedikit kok menyangkut politik. Sebentar-
sebentar ngomongin politik, apa nggak ada pembahsan lain?
He..he..he.. jangan nepsong gitu ah. Kalem aja Mbak. Nanti juga bisa
nebak sendiri maksud di balik itu.
Yang bisa kamu lakukan
Sobat muda muslim, kaum girls juga kudu trengginas dalam bergerak.
Nggak boleh kalah sama anak laki. Anak puteri juga punya kesempatan
yang sama dengan anak laki dalam berjuang untuk menegakkan kemuliaan
Islam dan kaum muslimin.
Memang sih, keterlibatan kamu dalam perjuangan tersebut kudu
disesuaikan juga dengan kemampuan kamu. Nah, sekarang kita bicara
potensi yang kamu miliki.
Kalo dirunut, secara umum remaja puteri itu memiliki beberapa
potensi, di antaranya; waktu luang, faktor usia, dan tingkat
keilmuan. Khusus untuk usia, erat hubungannya dengan kondisi fisik
dan kemampuan daya pikir. Maklumlah, anak muda kan masih ?greng?
untuk diajak ?sprint?. He..he..he..
Apa yang bisa dilakukan remaja puteri dalam kebangkitan Islam dan
kaum muslimin ini? Sama seperti anak laki, mengubah kondisi
masyarakat yang masih jahiliyah ini menjadi masyarakat yang islami.
Dan yakinlah, bahwa cuma Islam yang bisa membawa rahmat bagi seluruh
umat manusia.
Bener, manusia mana sih yang nggak sukses bersama Islam? Islam,
ketika pertama kali disampaikan oleh Rasulullah saw. telah begitu
memikat hati siapa saja yang mau menerima kebenaran. Masyarakat
Quraisy yang terkenal ?garang? pun luluh hatinya saat Islam mulai
memancarkan cahayanya di Makkah. Satu persatu pemuda-pemudi Quraisy
tertarik masuk Islam. Pemikiran-pemikiran yang dibawa Islam telah
menyulap kebodohon menjadi kecerdasan. Masyarakat Quraisy yang biasa
menyembah berhala pun, dibuat tak berkutik ketika diajukan
pertanyaan, ?Apakah ini yang kalian sembah, padahal ia tidak mampu
mengusir seekor lalat pun yang hinggap di tubuhnya?? Perang
pemikiran terus berlangsung, hingga akhirnya Islam berkembang pesat
dan menjadi peradaban paling maju di dunia.
Fakta sejarah membuktikan, bagaimana Rasulullah saw. berhasil
menegakkan sebuah peradaban yang khas yang penuh rahmat di atas
landasan tauhid di Jazirah Arab yang kemudian menyebar ke seluruh
penjuru dunia. Saking digdayanya Islam, sampe-sampe, orientalis
terkemuka L. Stoddard, memberikan pujian dalam bukunya The New Wolrd
of Islam. Katanya, ?bangkitnya Islam adalah satu peristiwa yang
paling menakjubkan dalam sejarah manusia. Dalam tempo kurang dari
seabad, dari gurun tandus dan suku bangsa terbelakang, Islam telah
tersebar hampir menggenangi separuh dunia. Menghancurkan kerajaan-
kerajaan besar, memusnahkan beberapa agama besar yang telah dianut
berbilang zaman dan abad.?
Tuh, orientalis aja bikin pujian sama Islam, kenapa kita malah nggak
ngeh tentang Islam, bahkan sebagian di antara teman remaja malah
mencoba meredupkan cahaya agama Allah ini dengan aktivitas yang
bertentangan dengan syariat Islam. Aduh, jangan sampe deh kita
menjadi mesin penghancur Islam.
Nah, pertanyaannya sekarang, kenapa Islam bisa menjadi besar dan
berkembang pesat? Jawabannya adalah, karena Islam disampaikan dengan
dakwah dan jihad. Tanpa itu, mustahil kita bisa mengetahui bab demi
bab dalam kitab fikih yang membahas dari mulai masalah bersuci
sampai tentang pemerintahan Islam. Siapa tahu kita yang tinggal di
negeri ini nggak mengenal Islam seperti sekarang, jika saja dulu
Rasulullah dan para sahabat, juga kaum muslimin setelahnya tidak
berdakwah menyampaikan Islam. Nggak kebayang deh!
Itu sebabnya, potensi yang kamu miliki berupa waktu luang, karena
rata-rata dari kamu memang belum disibukkan dengan ngurus anak,
suami dan segala macam masalah keluarga. Jadi masih free untuk
terjun dalam dakwah. Masih bisa konsentrasi. Begitupula dengan
kondisi fisik dan keilmuan, keduanya bisa menjadi pendukung dalam
menyampaikan (mendakwahkan) Islam.
Nah, masalahnya sekarang, berjuang dalam dakwah ini perlu memahami
kondisi masyarakat dan berbagai peristiwa yang berkembang. Itu
sebabnya, di sinilah perlunya pemahaman kesadaran politik yang
benar. Biar dakwahnya nggak asal aja. Tul nggak?
Langkah praktisnya?
Emang sih, upaya untuk mewujudkan kebangkitan Islam ini bukanlah
tugas orang or golongan tertentu aja. Tapi semua orang yang merasa
dirinya muslim punya tanggung jawab dakwah untuk kebangkitan Islam
ini, termasuk tentunya teman-teman remaja puteri. Sebab kewajiban
melaksanakan ajaran agama adalah bagi orang-orang yang sudah
mukallaf alias terbebani hukum. Siapa saja mereka? Orang yang baligh
alias bukan anak-anak lagi dan yang berakal. Oya, remaja kan bukan
anak-anak lagi, iya nggak? Jadi udah mukallaf dong.
Teman, kita kudu memahami bahwa dakwah adalah beban yang kudu kita
pikul bersama. Jangan pernah ada kata menyerah atawa malas untuk
melakukan aktivitas mulia ini. Malah aktivitas ini harus kita pahami
sebagai ujud kasih sayang kita terhadap saudara yang lain.
Sobat muda muslim, untuk mewujudkan kebangkitan yang kita cita-
citakan memang butuh keseriusan dari kita semua, kaum muslimin.
Meski kita masih remaja, bukan berarti nggak boleh serius. Justru
seharusnya, masa remaja kita gunakan untuk mengasah diri supaya bisa
mempertajam kemampuan berpikir kita. Lebih khusus lagi kemampuan
untuk berpikir islami. Ada beberapa tahap yang bisa kita jadikan
sebagai jalan untuk meniti kebangkitan yang hakiki. Dalam kitab an-
Nahdhah (hlm. 132-155), karya Ustadz Hafidz Shalih, dijelaskan sbb.:
Pertama, setiap muslim kudu menyadari tugasnya sebagai pengemban
dakwah. Allah Swt. berfirman:? ?Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik.? [TQS an-Nahl [16]: 125]
Kedua, setiap muslim harus memahami Islam sebagai sebuah mabda,
alias ideologi. Dengan begitu, kita bisa menjadikan Islam sebagai
pedoman hidup kita. Islam bukan hanya mengatur urusan sholat, zakat,
puasa aja, tapi sekaligus mengurusi masalah ekonomi, politik,
pendidikan, hukum, peradilan, pemerintahan, dsb. Ketiga, kita kudu
berjuang menegakkan Islam. Keempat, melakukan kontak pemikiran
dengan masyarakat, nggak cuma diem doang. Sebarkan ide-ide Islam
kepada mereka. Kalo ternyata timbul pro dan kontra, itu wajar.
Rasulullah saw. saja pernah merasakannya. Tenang. Kita di jalur yang
benar. Kelima, harus jelas dalam berjuang. Artinya, kita kudu fokus
dan membatasi mana yang pokok, dan mana yang cabang. Allah swt
berfirman:? ?Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-
orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah
yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang
musyrik". [TQS Yusuf [12]: 108]
Keenam, harus berani melakukan shiraul fikriy (pertarungan
pemikiran) dengan berbagai ide sesat yang ada di masyarakat.
Misalnya, sampaikan bahwa demokrasi sesat, nasionalisme itu tercela,
sekularisme adalah bagian dari kekufuran dan sebagainya. Itu
sebabnya, perjuangan Boedi Oetomo yang katanya sebagai tonggak
kebangkitan, ternyata malah menuju kemunduran. Kenapa? Karena
menyerukan nasionalisme. Nah, remaja puteri Islam, harus berani
melawan itu semua! Allahu Akbar!
Ketujuh, selalu meng-update perkembangan yang terjadi di masyarakat.
Dan berikan solusinya dengan ajaran Islam. Kedelapan, kita harus
bisa menunjukkan kelemahan dan kepalsuan sistem kufur yang tengah
mengatur kehidupan masyarakat kita saat ini. Supaya mereka juga
ngeh, bahwa selama ini ternyata hidup dalam lingkungan yang tidak
islami. Itu sebabnya kita juga mengajak kaum muslimin untuk berjuang
melanjutkan kehidupan Islam.
Oya, semua itu nggak mungkin dong, kalo dilakukan seorang diri, tapi
mutlak berjamaah. Lha wong main bola aja nggak bisa sendirian kan,
tapi perlu kesebelasan. Inilah yang disebut kekompakan dan
kebersamaan.
Sobat puteri, mau bangkit dan berjuang kan? Apalagi untuk kemuliaan
Islam dan kaum muslimin. Pahalanya besar, lho. Jadi, buruan sadar,
pelajari Islam, dan ayo bangkit! ?


sumber : dudung.net

Oleh: aisyah_suci.amalia@yahoo.co.id via groups.yahoo.com/group/manduapadang

1 komentar:

suci amalia mengatakan...

waah, si Bapak ni....
ada-ada aza, nanti deh ci buat tulisan ci sendiri. ya.....sekalian belajar nulis.